Pada satu hari, Amin disuruh oleh ibunya mengambil mangga di kebun.
Sedang Amin memanjat pokok mangga, tiba tiba dia terlihat kebawah ada sepasang remaja sedang (maaf) making love. Maka berdirilah bulu roma Si Amin. Dia pun bertahan di atas pohon sambil menahan lututnyayang semakin mulai gemetar.Tak lama kemudian didengarnya suara isak tangisan remaja perempuan itu, sambil tersekat-sekat dia bicara.
"Abang macamana kalau saya hamil nanti? Abang kena bertanggung jawab."
Sudahlah, dik, kita serahkan semua ini pada Yang Di Atas," jawab silelaki.
Si Amin terperanjat lalu dia berteriak, "Wah! wah! kamu berdua yang sedap-sedap di bawah, senang-senang nak serahkan semuanya pada aku!
Aku kan cuma tengok saja, usik pun tidak!!"
No comments:
Post a Comment